Pages

Tuesday, May 5, 2015

Bab 6 International Accounting


BAB 6
Tanslasi Mata Uang Asing
Alasan translasi mata uang asing
Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing(translation). Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing :
·         Mencatat translasi mata uang asing
·         Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
·         Berkomunikasi dengan peminat pasar asing
Latar belakang dan terminologi
Translasi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot dimana kurs di dalam pasar spot bersifat langsung dan tidak langsung dan Pasar forward transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.
Pasar spot dan pasar forward sering kali melakukan transalsi bid dan ask (penawaran dan permintaan).
Masalah
System keuangan pada kebanyakan isndustri sangat bebas dalam menetukan nilai mereka sendiri pada pasar saham. Fluktuasi mata uang menigkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
Efek laporan keuangan terhadap kurs alternative mata uang asing
Terdapat tiga kurs yang dapat digunakan untuk mentraslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic :
1.      Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
2.      Kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang berlaku pada saat asset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul
3.      Kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata biasa ataudengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini
Terdapat 2 tipe penyusuaian transalasi:
1.      Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil)
2.      Gains and losses unsettled transactions ( keuntungan dan kerugian pada saat transaksi tidak stabil)

Transaksi mata uang asing
Kriteria mata uang fungsional
Faktor Ekonomi
Mata uang lokal sebagai mata uang fungsional
Mata uang induk perusahaan sebagai mata uang fungsional
Arus kas
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga jual
Sangat tidak peduli terhadap nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
Responsive terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga pasar
Kebayakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
Kebayakan pada negara induk dan mengunakan maya uang negara induk
Anggaran biaya
Sering terjadi pada daerah local
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local.
Diberikan oleh induk perushaan / bergantumg pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal perusahaan
Jarang, tidak ekstensif
Sering kali dan transaksi yang ekstentif

Perspektif transaksi tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif transaksi ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Metode nilai tukar tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing.
Metode nilai tukar ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
Metode current-noncurrent
Pada metode current-noncurrent, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan saat itu (contoh, asset yang biasanya dikonversi ke kas dalam 1 tahun) dan utang lancer (kewajiban yang jatuh tempo pada 1 tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keunagannya pada kurs saat ini.
Metode moneter-nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter, juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
Metode kurs sementara
Denga metode kurs sementara, translasi mata asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung hal tersebut hannya mengubah unit perhitungan saja.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada pengguhan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
·         Penagguhan
Meniadakan penyesuaian translasi mata uang asing pada pendapat lancer biasanya dianjurkan karena penyesuaian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang
·         Penagguhan dan amortisasi
Beberapa perusahaan melakukan pengguhan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait.
·         Pengguhan sebagian
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja.
·         Tidak ada pengguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba rugi.
Pengembangan akuntansi transalasi mata uang asing
·         Pra-1965
Sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pasa banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
·         1965-1975
ARB No. 43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent.
·         1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial Acconting Standart Board (FASB) mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.



·         1981-sekarang
Sebagai respon terhadap ketidak puasan tersebut, FASB mempertimbangkan FAS No. 8 dan stelah beragam Statement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
Gambaran standar no. 52/standar akuntansi internasional 21
FAS No. 52 dan versi baru IAS 21 bertujuan untuk :
  1. Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara lap. Induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional)
  2. Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
Translasi saat mata uang local adalah mata uang fungsional
Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan kedalam dollar menggunakan metode kurs saat ini.
Translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tesebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara.
Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional
Usaha gabungan mungkin akan tetap mencatat pembukuan dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lainnya.
Permasalahn perhitungan
  • Perspektif laporan
  • Apa yang terjadi dengan harga perolehan ?
  • Konsep pendapatan
  • Laba terkelola
Translasi mata uang asing dan inflansi
FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflansi sebelum translasi mata uanga sing, karena beranggapan bahwa penyesuaian secara itu tidak konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perolehan yang digunakan sebagai dasar laporan AS.
Translasi mata uang asing dimana saja

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More