Tulisan 11 – Asuransi
“Nasabah Yang Terhormat, karena
Asuransi Bumi Asih Jaya (BAJ) dihentikan ijin usahanya sejak 18 Oktober 2013,
maka diharapkan datang ke kantor BAJ dengan membawa polis asuransi asli, foto
kopi KTP, foto kopi rekening bank, meterai 6000 rupiah dan mengisi formulir
pencairan dana.” Demikianlah short message service (SMS) dari agen
asuransi BAJ yang saya ikuti, kebetulan masih keluarga.
Asuransi ini sendiri sudah berdiri
sejak 1967 dan mengalami Risk Basal Capital (RBC) rendah sejak
tahun 2009 dan setelah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama 4 tahun
tidak berhasil memenuhi RBC 120% seperti yang dipersyaratkan.
RBC adalah cara mengukur kesehatan
keuangan sebuah perusahaan asuransi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Diukur dengan menghitung kemampuan modal perusahaan dinadingkan dengan resiko
investasinya.
Sebenarnya saya ikut asuransi
tersebut karena mau membantu saudara yang jadi agen BAJ supaya memenuhi target
dan tidak terlalu besar juga uang preminya, tetapi memang ada kesal juga si
agen ini tidak memberitahukan perusahaan asuransinya sedang ‘galau’ sejak 2009,
bahkan bulan Juli lalu masih minta saya tetap bayar premi tahunan.
Kalau saja dia memberitahukan saya
kalau perusahaannya itu lagi mau bangkrut, maka dari awal tahun lalu saya
‘menjual’ asuransi saya dan uangnya lebih jelas dari sekarang. Kalau sudah
pailit begini, maka pencairan dana akan sangat tidak jelas, apalagi kalau sudah
diambil alih oleh pihak ketiga.
Tetapi dari awal saya sudah
mengambil sikap tetap menghormati si ‘agen’ asuransi BAJ ini sebagai saudara
dan memang ikut asuransi tersebut karena ingin membantunya, jadi tidak merasa
rugi-rugi amat, malah menjadi alasan untuk saudara-saudara lain yang menawarkan
asuransi/investasi lainnya untuk menolak. Mengaku saja saya trauma berbisnis
dengan saudara karena sering tidak objektif dalam menilai sebuah peluang untung
atau peluang rugi investasi.
Nah, bagi saudara-saudara yang
menyimpan uang di lembaga asuransi terutama produk dalam negeri, supaya dicek
kesehatan keuangannya apakah dalam pantauan OJK. Kalau iya, maka siap-siaplah
menutup kerja sama, lebih baik rugi sedikit daripada rugi banyak.
Tetapi kalau sudah memutuskan ikut
asuransi karena bujukan keluarga dekat dan ada masalah, jangan menyalahkan
orang lain karena keputusan ikut atau tidak ke asuransi itu adalah hak mutlak
kita. Kalau jadi rugi karena tidak memperhatikan RBC si perusahaan, maka itu
salah kita bukan si saudara dekat tersebut, dia kan hanya ‘jualan’ dan kitalah
yang memutuskan mau beli atau tidak, mau mengikuti perkembangan asuransinya
atau tidak.
Semoga bermanfaat!
Analisis :
Asuransi sangat penting buat kita untuk
berjaga-jaga. Kita juga harus pintar-pintar dalam memilih asuransi,karena
banyak jaman sekarang asuransi yang menipu dengan iming-iming perusahaan
mempunyai modal besar dan tidak bangkrut
0 comments:
Post a Comment